Pengertian Sistem
Beberapa ahli menyatakan pengertian sistem sebagai berikut:
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Namun dari beberapa pengertian tersebut diatas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah seperangkat unsur yang saling terkait, memiliki kesatuan, hubungan secara konseptual atau fisik dan saling bergantung satu sama lain serta
Istilah
sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem
mengacu pada computer seperti IBM PC atau Macintosh, tetapi juga bisa kearah
yang lebih luas seperti sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih
spesifik seperti sistem respirasi mamalia.
Pada
dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah
sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang
sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari system.
Sistem
juga dapat diartikan sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Sebagai
contoh, sistem kendaraan terdiri dari komponen starter, komponen pengapian,
komponen penggerak, komponen pengerem, komponen kelistrikan – speedometer,
lampu dan lain-lain. Contoh lain yaitu sistem perguruan tinggi, yang terdiri
dari dosen, mahasiswa, kurikulum, dan lain-lain. sistem ini bertujuan untuk
menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang ilmunya.
Sistem
Basis Data
Sistem
Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan
menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan,
sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai
untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
2. 1.Komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen Sistem Basis Data meliputi :
- Perangkat
Keras (hardware)
Perangkat
keras sebagai pendukung operasi pengolahan data. Perangkat keras komputer
adalah semua bagian fisik computer.
Contohnya
mouse, keyboard, monitor, cpu, memori, dan lain-lain.
- Data
Data adalah komponen yang akan diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.
Data adalah komponen yang akan diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.
- Perangkat
Lunak (software) untuk mengolah basis data
Perangkat
lunak digunakan untuk mengolah basis data. contohnya :
a. Sistem
Operasi (Operation System) atau perangkat lunak untuk mengolah basis data.
Sistem operasi merupakan suatu software sistem yang bertugas untuk melakukan
kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan software plikasi seperti program-program pengolah kata dan browser
web. Secara umum, sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang
ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara
software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan
sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu.
Contoh sistem operasi : Windows 7, Linux, Macinthos, dan lain-lain
b. Database
management system (DBMS). DBMS adalah software yang menangani semua akses ke
basis data. Secara konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ø User
melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang diperlukan menggunakan
suatu bahasa manipulasi data, biasanya disebut SQL.
Ø DBMS
menerima request dari user dan menganalisa request tersebut
Ø DBMS
mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan user
Contoh
dari DBMS ini yaitu : Microsoft SQL server 2000, oracle, mysql, Microsoft
acess, dan lain-lain.
- Pemakai
(user)
Pengguna
atau user ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu,
1.
Database Manager
Modul
program menyediakan antar muka ( Interves ) antara penyimpanan data tingkat
rendah dalam databasedengan program aplikasi dan query yang diajukan system
database.
2.
Database administrator ( DBA)
Orang
yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrol terhadap seluruh system baik
data maupun program yang mengakses data.
3.
Database User
Pemakai
database berdasarkan cara berinteraksi terhadap system.
database user ini juga dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
database user ini juga dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
• Program
Aplikasi
Seorang
prefesional computer yang berinteraksi terhadap system Database dengan
penulis program dan menggunakan Data Manipulation Language ( DML ) yang dibuat
bahasa pemrograman seperti , bahasa c, pascal cobol, dll. Program – program
yang dibuatnya disebut dengan program aplikasi.
• User
Mahir
Pemakai
yang berinterkasi terhadap system database menggunkan fasilitas query
yang telah disediakan oleh DBMS dan telah mahir mengggunakannya.
• User
Umum
Pemakai
yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system database tanpa menulis
program dan query, tapi hanya menjalankan program- program aplikasi yang dibuat
oleh Programer Aplikasi.
• User
Khusus
Pemakai
yang menulis aplikasi data secara traditional, tetapi untuk keprluan khusus,
sperti untuk aplikasi Artificial Intelegen, system pakar, pengolahan dll
- Aplikasi
lain
Aplikasi
lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan interface kepada user
sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data. Aplikasi lain
ini merupakan komponen tambahan dalam sistem basis data yang sifatnya opsional.
Abstraksi Data
Salah
satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface)
kepada user.untuk itu
system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.
Abstraksi
data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi
yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara
(diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna
dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
1. Penyusun Abstraksi Data
Terdapat
3 level abstraksi :
1. Level
Fisik (Physical Level)
Lapis
fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how)
data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara
rinci.
2. Level
Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis
konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what)
saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan
hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level
ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel
krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3. Level Penampakan/pandangan
(View Level)
Lapis
pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini
pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada
kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa
berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
Misalnya:
Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya
pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi,
hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database
membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.
Sebagai
gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti
berikut :
Pegawai = RECORD
Nama
= STRING;
Alamat
= STRING;
Bagian
= STRING;
Gaji
= LongInt;
End:
Pada
contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama,
alamat, bagian, gaji ). Setiap field memiliki nama, dan setiap nama memiliki
tipe data.
Pada
level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada
lokasi berurutan (satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record
dijabarkan dengan definisi tipe data . pada lapis view, user tertentu hanya boleh
mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang menangani penggajian berhak
mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang yang bekerja di
bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.
2. Hubungan Penyusun Abstraksi Data
1. Level Fisik
(Physical Level)
Merupakan
level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya
suatu data disimpan. Melalui level ni, pemakai dapat melihat gambaran struktur
datanya secara terperinci.Pada level ini, pemakai melihat data
sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
Pemakai
juga kompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari
penyimpanan/pengorganisasian data. Pada level ini kita berurusan dengan data
sebagai teks, sebagai angka atau bahkan himpunan bit data.
2. Level Lojik/Konseptual
(Conseptual Level)
Merupakan
level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta
hubungan anatar data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui misalnya data
pegawai yang disimpan atau direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti
file pribadi, file pendidikan, file pekerjaan.
3. Level View (View
Level)
Merupakan
level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari
basis data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi
dalam basis data yang kemunculannya di mata user (pemakai) diatur oleh aplikasi
end-user. Kegunaan level ini adlah untuk menyederhanakan interaksi antara
pemakai (user) dengan sistem
Manfaat SBD
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan
menggunakan system basis data antaranya adalah :
1. Kecepatan
dan kemudahan (speed)
Dengan
menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan
mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan
perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian
informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan
pemakai
Sebuah
basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk
data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan
pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk
dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan
oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian
kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan
dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.
3. Pemusatan
control data
karena
cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data
juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat
mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data
dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
4. Efesiensi
ruang penyimpanan (space)
Dengan
pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai
tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan
data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data
yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data
harus disimpan.
5. Keakuratan
(Accuracy)
Penerapan
secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara
data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan
(availability)
Dengan
basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih
diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7. Keamanan
(Security)
Kebanyakan
DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang
berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan
passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kemudahan
dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna
basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis
data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga
pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup
mengatur interface untuk pengguna.
9. Pemakaian
secara langsung
Basis
data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang
disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan
query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli,
atau database administrator.
10. Kebebasan
data (Data Independence)
Jika
sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur
data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level
DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
11. User
view
Basis
data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya
kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data
yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis
pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut.
Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan
manajer.
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa dataakutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa dataakutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti
C. Komponen Utama Sistem Basis Data
Sebuah sistem basis data tidak akan
mungkin dapat berjalan/diciptakan tanpa adanya komponen-komponen penyusun
sistem basis data tersebut. Oleh karena itu, berkut adalah komponen-komponen
yang perlu dalam sebuah sitem basis data :
1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Operating
System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni
basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis
data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS
(Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User
( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
User
dibagi menjadi 4 yaitu :
· Programmer
Orang atau tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan
menggunakan bahasa pemprograman
· User Mahir
Pemakai yang berinterkasi terhadap system database menggunkan fasilitas query yang telah disediakan oleh DBMS dan telah mahir mengggunakannya.
Pemakai yang berinterkasi terhadap system database menggunkan fasilitas query yang telah disediakan oleh DBMS dan telah mahir mengggunakannya.
· User Umum
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system database tanpa menulis program dan query, tapi hanya menjalankan program- program aplikasi yang dibuat oleh Programer Aplikasi.
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system database tanpa menulis program dan query, tapi hanya menjalankan program- program aplikasi yang dibuat oleh Programer Aplikasi.
· User Khusus
Pemakai yang menulis aplikasi data secara traditional, tetapi untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi Artificial Intelegen, system pakar, pengolahan dll
Pemakai yang menulis aplikasi data secara traditional, tetapi untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi Artificial Intelegen, system pakar, pengolahan dll
6. Optional
Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
D. Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang
bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga
menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah
DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan
dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk
memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data
yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara
fisik.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk
menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system
tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.
E. Bagian-bagian Penyusun Abstraksi Data
a. Physical
view merupakan bentuk implementasi dari conceptual view, yaitu pandangan
tentang bagaimana(HOW) data disimpan dalam media penyimpan data di dalam
komputer,di dalam lapis ini struktur data di jabarkan secara rinci.
b. Conceptual view merupakan pandangan yang
berkaitan dengan permasalahan data-data apa saja (WHAT)yang diperlukan untuk
disimpan dalam basis data dan penjelasan mengenai hubungan antar data yang satu
dengan lainnya. Conceptual view dapat disetarakan dengan schema gambaran atau
alur,dilakukan oleh database administrator
c. User view/View level merupakan lapis tertinggi
pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang
sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna.
F. Gambar dan
Penjelasan hubungan antara bagian Penyusun Abstraksi Data
Gambar diatas dapat diartikan/dijelaskan sebagai berikut;
a. Level Fisik
(Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya suatu data disimpan. Melalui level ini, pemakai dapat melihat
gambaran struktur datanya secara terperinci.Pada level ini, pemakai melihat
data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
b. Level Lojik/Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam
basis data serta hubungan antara data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui
misalnya data pegawai yang disimpan atau direpresentasikan dalam beberapa
file/tabel, seperti file pribadi, file pendidikan, file pekerjaan.
c. Level View (View
Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan
sebagian dari basis data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian
data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user (pemakai)
diatur oleh aplikasi end.
Dari gambar hubungan antara bagian
penyusun abstraksi data dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan tingkatannya maka
bagian yang duluan adalah physical level. Kemudian berdasarkan tahap
pemakaiannya yang lebuh dahulu adalah view level karena yang langsung berhubungan
dengan user adalah level ini, namun berdasarkan tahap pembuatannya maka yang
lebih duluan merupakan tahap physical level.
G. Manfaat Sistem
Basis Data
ada beberapa manfaat sistem basis data yaitu:
Terkontrolnya
kerangkapan data dan inkonsistensi
Terpeliharanya
keselarasan data
Data dapat
dipakai secara bersama-sama
Memudahkan
penerapan standarisasi
Memudahkan
penerapan batasan-batasan pengamanan.
Terpeliharanya
intergritas data
Terpeliharanya
keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
Program / data
independent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar